Editor : Norina Rehatta
Ambon, Bedahnusantara.com: Rumah sakit adalah salah satu layanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran vital dalam menyelamatkan seseorang ketika mengalami gangguan kesehatan bahkan hal lainnya yang bertalian dengan kesehatan.
Rumah sakit sering dijadikan rujukan dalam menerima pelayanan dan pertolongan kesehatan bagi masyarakat baik dalam hal konsultasi, pemeriksaan, penanganan dan tindakan medis lainnya.
Akan tetapi apalah jadinya jika sebuah rumah sakit yang kemudian di dambakan dan di banggakan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien, termasuk dalam hal nutrisi. Malah memberikan hal yang sebaliknya jauh dari harapan masyarakat (pasien).
Hal inilah yang dialami oleh salah satu pasien yang melakukan pengobatan di Rumah sakit (RS) Leimena, Provinsi Maluku, bernama Habel Rehatta yang menempati kamar 719
Pasient tersebut (Habel Rehatta) masuk dengan keluhan sakit pada bagian dada dan kemudian di diagosa mengalami infeksi pada paru-parunya.
Setelah mendapatkan penangan kesehatan dari tenaga medis, dan kemudian tiba giliran untuk pemberian Nutrisi bagi pasien berupa makanan. Sang pasien (Habel Rehatta) melalui cucunya yang bernama Timothy Rehatta menemukan bahwa makanan yan disediakan oleh RS Leimena ternyata tidak higenis dan nampak berbahaya.
Menurutnya, saat makan siang kami (Opa Habel Rehatta) diberikan makanan dari pihak rumah sakit Leimena berupa nasi, lauk pauk dan sup. Akan tetapi Opa Hebel Rehatta (Pasient) enggan mengkonsumsi makanan tersebut terutama sup.
” Nah waktu itu pas jam makan siang, suster donk antar makanan for Opa, tapi opa seng mau makan karena antua agak kurang suka makanan rumah sakit, ditambah mama tua biasa bawa makanan dari rumah. Nah setelah itu pas beta pikir dari pada buang akang mending beta yang makan, pas makan sup itu, beta sudah sempat minum kuahnya, tapi pas mau makan isinya, beta dapat liat ulat (belatung) yang besar dalam sup itu,” Ungkap Timothy menjelaskan.
Dijelaskannya, saat mengetahui ada belatung, ” beta kemudian mencoba meyakinkan diri bahwa benar itu adalah ulat (belatung)dengan cara menyiram isi Sup itu di dalam kertas nasi, sebab sebelumnya rumah sakit berikan sup itu dalam tempat sup plastik bening seperti tempat puding. nah kemudian pas su di kertas nasi itulah baru katong bisa lihat dengan jelas bahwa itu memang ulat (belatung) yang ada di dalam sup,” Tuturnya.
Melihat hal itu, tambahnya, kami kemudian memberitahukan kepada pihak rumah sakit, hanya saja tidak ada permintaan maaf dan respon rumah sakit biasa saja, mereka (para perawat) hanya sekedar datang dan memfoto tanpa ada rasa bersalah karena telah memberikan makanan yang tidak higenis kepada pasient.
” Katong rasa bagemana ee, masa rumah sakit yang katanya segala sesuatu higenis dan luar biasa bersih, akan tetapi malah memberikan pasient makanan yang ada belatung, apakah ini Rumah Sakit yang donk bilang terbaik?, masa sudah salah donk juga tidak datang minta maaf atau apa kepada Pasient dan keluarga, hanya foto saja. Jujur katong sangat kesal,” tegas Tomothy.
Hingga berita ini dipublikasi, pihak RS Leimena belum dapat dikonfirmasi. (BN-05)