Soal Tudingan Selundupan Material Emas, IMR Menilai Ada Upaya Pelemahan

Ambon, Bedah Nusantara.com : KETUA Ikatan Mahasiswa Romang IMR, Chaken Knyarilay menilai ada upaya yang dilakukan oleh pihak-pihak yang merasa terusik dengan perjuangan IMR dan beberapa koalisi dalam mengadvokasi kasus tambang emas di Romang selama ini.

Pasalnya, ada penyesatan berita yang menuding bahwa Oyang Orlando Petrusz melakukan penyelundupan material emas dari Romang dan seolah-olah ada kepentingan di balik perjuangan yang selama ini dilakukan.

Kepada media ini via realisenya, Rabu (15/10), Knyarilay mengatakan, pemberitaan bahwa Oyang Orlando Petrusz pernah melakukan skenario untuk menyelundupkan material emas dari Romang itu sama sekali tidak benar.

Menurutnya yang benar adalah pengiriman material itu murni dilakukan oleh masyarakat setempat tapi tujuannya bukan untuk mendapatkan keuntungan seperti yang diduga dilakukan oleh pihak perusahaan di pulau itu selama ini.

”Jadi informasi bahwa Oyang Orlando Petruz pernah melakukan skenario untuk melakukan menyeludupkan sampel itu tidak benar. Bahwa masyarakat pernah berpikir untuk membawa sampel ke Ambon itu iya. Tapi itu murni dari masyarakat dengan tujuan mau uji sampel dengan cara sederhana dan praktis, dengan tromol. Agar masyarakat mengetahui benar atau tidak ada kandungan mineral emas di Tanah Romang,” kata Knyairlay.

Ditambahkan, rencana pengiriman material sebanyak dua karung yang kemudian disita oleh pihak aparat keamanan itu dipelopori oleh warga sendiri sebagai pembanding uji laboratorium yang dilakukan oleh pihak perusahaan.

”Ini dipelopori oleh warga sendiri, warga berkonsultasi dengan ketua adat setempat, kemudian masyarakat sendiri yang membiayai dan mengambil sendiri tanah tanah dan menunjuk/mempercayai Aleks Ismail dan saya Isak Knyarilai juga Hendri Lekipera, membawanya ke Ambon tapi digagalkan oleh Brimop Polda Maluku yang melakukan PAM di sana,” bebernya.

Dikatakan pula, apa yang dilakukan semata karena sifat tertutupnya pihak perusahan soal hasil laboratorium. Namun setelah digagalkan masyarakat tidak lagi berpikir atas hal tersebut.

”Saya heran kok nama Pak Orlando dibawa-bawa, padahal beliau ini sangat aktif berjuang mati-matian untuk mempertahankan hak-hak ulayat dan hak adat masyarakat Romang. Kami menduga keras, ini upaya untuk menghadang upaya yang lebih besar yang lagi digagas Pak Orlondo ke depan bersama Komnas Ham dan Aman yang pada tanggal 28 Oktober nanti bakal menyelenggarakan Inkuri Nasional di Ambon.(BN-08)

banner 300600

Pos terkait

Tinggalkan Balasan