Assagaff Minta Mantapkan Sistem Transportasi di Maluku

Gub
Ir. Said Assagaff,  Gubernur Maluku

Ambon, Bedah Nusantara.Com: Gubernur Maluku Ir. Said Assagaff yang diwakili oleh Assisten III Setda Maluku Ir. M. Z. Sangadji, M.Si membuka dengan resmi “Rapat Kerja Teknis (Rakernis Dinas Perhubungan Provinsi Maluku Tahun 2015”  bertempat di aula Xaverius Ambon Selasa (20/1/2015).

Dalam sambutannya Gubernur Maluku katakan, peranan transportasi dalam rangka melancarkan aktivitas dan mobilitas masyarakat sehari-hari sangat diperlukan.

Demikian pentingnya keberadaan transportasi, sehingga adanya hambatan sekecil apapun akan mengganggu kelancaran mobilitas angkutan baik penumpang maupun barang yang tentunya berdampak pada kelancaran sektor lainnya.

Khususnya di Provinsi Maluku keberadaan transportasi darat, penyeberangan,  laut dan transportasi udara diarahkan untuk meningkatkan konektivitas dan membuka keterisolasian guna mendorong pertumbuhan perekonomian rakyat selain itu guna memperbaiki perkonomian rakyat yang telah ada.

Sesuai dengan kondisi geografis Provinsi Maluku maka keterpaduan pelayanan antara moda angkutan mutlak diperlukan, sehingga penting artinya pada periode pembangunan 2014-2019 ini, penyelesaian pembangunan sektor transportasi di Provinsi Maluku harus dimaksimalkan terutama untuk penyelesain trans Maluku serta mendorong pembangunan tol laut nasional yang menyinggahi beberapa wilayah di Provinsi Maluku.

Dengan dikeluarkannya Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang baru, membuka ruang bagi daerah-daerah yang bercirikan kepulauan seperti Provinsi Maluku, untuk mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah pusat.

Perhatian pemerintah pusat tersebut dalam kaitannya dengan pembangunan sektor transportasi di Provinsi Maluku diharapakan dapat mencapai target-target pembangunan di Provinsi Maluku, yaitu: Peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat hingga 2019 mencapai 7,5 persen, Penurunan nilai inflasi hingga tahun 2019 sebesar 4-5 persen, Penurunan angka kemiskinan hingga tahun 2019 menjadi  11,64 persen, Peningkatan IPM tahun 2019 menjadi 75,45, Swasembada pangan strategis tahun 2019 sebesar 100 persen, Penurunan tingkat ketimpangan regional tahun 2019 sebesar 0,34.

Menurut Gubernur, guna mencapai ke-enam target pembangunan di Provinsi Maluku tersebut, peranan sektor perhubungan sangatlah besar.

Dalam Rakernis ini Gubernur Maluku titipkan program pembangunan di Provinsi Maluku kepada Kementerian Perhubungan, antara lain; Untuk Sub Sektor Perhubungan Darat: Penyelesaian pembangunan terminal type b di Passo Kota Ambon, Penyelesaian pembangunan Trans Maluku yang masih membutuhkan pembangunan beberapa dermaga penyeberangan serta kapal penyeberangan, Dukungan transportasi untuk kegiatan Pesparawi tahun 2015 ini berupa bantuan bus.

Sub Sektor Perhubungan Laut yakni; Sesuai janji Bapak Menteri Perhubungan RI saat kunjungan kerja ke Provinsi Maluku, Provinsi Maluku dijanjikan mendapatkan 3 (tiga) unit kapal di tahun 2015 ini, kiranya janji tersebut dapat direalisasikan.

Program tol laut nasional yang pada awal konsepnya tidak menyinggahi provinsi maluku, kiranya dapat menyinggahi Maluku (Ambon) serta untuk jaringan sabuk selatan dapat menyinggahi beberapa pulau di Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku Tenggara Barat juga di Maluku Tenggara serta Kepulauan Aru, Penambahan rute angkutan laut perintis, Adanya Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk subsektor perhubungan laut.

Sub Sektor Perhubungan Udara  yakni; Pengembangan/pembangunan bandara-bandara baru untuk mendukung sektor pariwisata di  banda dan mendukung sektor industri udang di Arara dan Lurang, Pengembangan/perpanjangan bandara yang saat ini runwaynya masih 900 m seperti di Amahai, Larat, Namrole dan Kisar.

Gubernur ingatkan, agar kebijakan penyesuaian tarif yang ada tidak menimbulkan biaya ekonomi tinggi yang berdampak kepada naiknya inflasi di Provinsi Maluku.

Gubernur harapkan, Rapat Kerja Teknis Dinas Perhubungan Provinsi Maluku yang dilaksanakan  saat ini semakin memantapkan sistem transportasi di Maluku yang berkualitas dan terintegrasi menuju konektivitas antar gugus pulau secara berkelanjutan.(BN-02)

banner 300600

Pos terkait

Tinggalkan Balasan