CSR AFT Babullah Berdayakan KWT Bougenville Lewat Pertanian Hortikultura Ramah Lingkungan, Curi Perhatian Kepala Dinas Pertanian Kota Ternate

Ambon,Bedahnusantara.com- Menjadi satu-satunya Kelompok Wanita Tani (KWT) yang aktif di Kota Ternate membuat KWT Bougenville mendapat perhatian langsung dari Kepala Dinas Pertanian Kota Ternate, I.r Thamrin Marsaoly.

Seperti yang disampaikan I.r Thamrin Marsaoly saat penyerahan bantuan 1 alat kultivator sebagai bentuk dukungan terhadap program CSR yang dilaksanakan.

WhatsApp Image 2024 11 03 at 12.17.11 scaled

“KWT Bougenville ini satu-satunya KWT yang aktif dan terus berkembang melakukan kegiatan pertanian secara mandiri dengan memaksimalkan konsep ekonomi sirkular di Kota Ternate,” ujar Thamrin.

Thamrin berharap dari Program CSR AFT Babullah bersama KWT Bougenville dapat menjadi contoh untuk KWT lainnya di Ternate.

“Ini program yang bagus, tidak menutup kemungkinan kegiatan ini dapat direplikasi di KWT lain,” imbuhnya.

KWT Bougenville merupakan mitra binaan CSR AFT Babullah, termasuk satu-satunya KWT yang ada di Kelurahan Tubo dengan beranggotakan ibu-ibu rumah tangga sebagai penggerak pertanian di Kelurahan Tubo, Kota Ternate.

Kelompok ini menjadi yang pertama dalam melakukan kegiatan pertanian holtikultura sebagai bentuk ketahanan pangan dari tingkat kelurahan dengan beberapa jenis sayur yang ditanam seperti tomat, cabai, sawi, selada, pakcoy, seledri, kangkung dan bayam.

“Masyarakat disini lebih cenderung menanam pala dan cengkeh sehingga hasil perkebunan sayuran menjadi tidak seimbang di pasaran. Oleh karena itu Pertamina masuk melakukan pembinaan melalui program CSR untuk melakukan inovasi sosial dengan mengadakan pelatihan serta membantu pengadaan dan mesin pembuat pupuk kompos dan peternakan,” ujar Edi Mangun selaku Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku.

Dari pelatihan tersebut, KWT Bougenville mampu menghasilkan pupuk kompos secara mandiri.

“Alhamdulillah ada hasilnya, sekarang kelompok Bougenville sudah bisa menghasilkan pupuk kompos sendiri, dan menjual pupuk di pasaran karena produksi yang melebihi kebutuhan kelompok,” tuturnya.

Terakhir, Edi berharap program CSR ini dapat menjadi program unggulan sekaligus menjadi sumber peningkatan pendapatan masyarakat di Kota Ternate.

“Tentu selain untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, program ini dimaksudkan dapat menjadi sarana komunikasi dan sinergi dengan stakeholder di sekitar wilayah operasi dalam mendukung kegiatan operasional,” Edi mengakhiri. ( BN AI )

banner 300600

Pos terkait

Tinggalkan Balasan