Cezia Pesurnay, Terpilih Menjadi Duta Mahasiswa Internasional Di Brisbane

Timika, Bedahnusantara.com: Dunia pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi setiap manusia yang ada di muka bumi ini, dan bisa mencapai tingkat pendidikan yang tinggi dan terbaik, adalah impian dari setiap orang.

Cezia%2BPesurnay
Cezia Pesurnay, Terpilih Menjadi Duta Mahasiswa Internasional Di Brisbane



Bahkan dalam menggapai apa yang diimpikan tersebut, tak jarang banyak orang berjuang keras dan mengerahkan semua potensi yang dimiliki guna mewujudkan harapan tersebut.

Berkuliah di Luar Negeri adalah salah satu dari kisah dunia pendidikan yang sangat akan diinginkan oleh setiap orang, sebab dengan predikat sebagai lembaga pendidikan terbaik didunia, maka tidak jarang setiap orang ingin sekali untuk dapat mengenyam pendidikan disana.

Kisah inilah yang mungkin akan menjadi pengalaman paling berharga bagi seorang yang bernama Cezia Greatia Pesurnay, bagaimana tidak gadis manis kelahiran Ambon 30 November 1991 ini adalah salah satu warga Kota Ambon, yang kemudian berhasil terpilih menjadi salah satu Brisbane International Student Ambassador 2020 atau Duta Mahasiswa Internasional Brisbane. 

cezia%2B2


Berdasarkan penuturannya, Cezia mengungkapkan bahwa dirinya pernah mengenyam dunia pendidikan pada jenjang Taman Kanak-Kanak (TK) di TK Kartika Chandra pada tahun 1994 hingga 1995 setelah itu, dirinya melanjutkan sekolah pada Sekolah Dasar Belakang Soya B2 Ambon pada tahun 1995 hingga1997 karena, orang tua yang melaksanakan tugas di Freeport Indonesia Cezia akhirnya berpindah ke Timika Papua.

Ia kemudian menempuh pendidikan menengah atasnya di SMA Santa Maria Yogyakarta, Gadis yang menggemari musik “hiphop” ini, sejak kecil telah menunjukkan prestasi-prestasi membanggakan. Sejak sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama, Cezia selalu menjadi juara kelas. Dan ia aktif mengikuti organisasi di sekolah dan juga gereja. 

Stelah lulus dari SMA Cezia kemudian melanjutkan pendidikan tingginya di Jurusan International Business Management ProgramUniversitas Atmajaya Yogyakarta (UAJY).

Pengalaman berorganisasi ini dibawanya hingga ke bangku kuliah. Peran orang tua yang selalu memberikan dorongan dan motivasi padanya memberikan kontribusi terbesar bagi keberhasilan yang telah diraihnya.

“Saya bersyukur memiliki orang tua yang penuh perhatian, dan memotivasi saya untuk terus maju serta dapat memberikan manfaat bagi banyak orang,” ucap Cezia bangga.

Cezia kemudian diwisudahkan sebagai sarjana pada 2013. bahkan di tahun itu pula, Cezia Greatia masuk menjadi finalis Putri Indonesia 2013, dan dinobatkan sebagai Putri Indonesia Berbakat 2013.

Meski masih berusia muda (21 tahun), Cezia telah menaklukan sebagian dari mimpinya yaitu meraih gelar strata 1 pada jurusan Internasional Business Management di Universitas Atma Jaya, Yogyakarta pada akhir Februari lalu dengan nilai index prestasi memuaskan (IP: 3,12); terpilih menjadi finalis Putri Indonesia 2013, dan dinobatkan sebagai Putri Indonesia Berbakat 2013.

cezia%2B1


Pada ajang Pemilihan Putri Indonesia 2013, Cezia bersama dengan finalis Putri Indonesia lainnya yang mewakili 33 provinsi di Indonesia menjalani masa Karantina selama 10 hari.

Semua finalis diberikan pembekalan sesuai tema yang diusung dalam kompetisi ini, yaitu Membangun Karakter Bangsa Melalui Integritas dan Karya.

Melewati setiap tahapan ujian yang diberikan Yayasan Putri Indonesia selama masa karantina, Cezia mendapatkan banyak pelajaran berharga. Bukan hanya pembekalan seputar kebudayaan Indonesia yang diberikan kepada para finalis, tetapi juga pembekalan yang dikaitkan isu-isu terkini yang marak dibicarakan masyarakat. Salah satunya, adalah materi mengenai korupsi yang diberikan oleh Ketua KPK.

Materi tersebut diberikan sebagai bekal untuk membangun pribadi unggul yang bersih dan memiliki integritas. Bagi Cezia, perjalanan ini membuatnya makin peka terhadap berbagai permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat, dan membangkitkan kecintaannya pada Papua.

Menyadari pentingnya kualitas pendidikan untuk membangun sumber daya manusia yang unggul, Cezia menyampaikan keinginannya untuk dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan pendidikan di Papua.

Setiap hal yang telah digapainya hingga saat ini tidak lantas membuat Cezia menjadi puas dan berhenti disitu saja.

“Masih banyak hal yang perlu saya lakukan untuk pengembangan diri termasuk melanjutkan studi S2, sehingga saya dapat benar-benar memberikan manfaat bagi keluarga dan lebih banyak orang, serta tanah Papua yang saya cintai,” ujarnya berkomitmen

Setelah itu, Anak dari Paulus Pesurnay dan Rovin Pesurnay/Sarvunin yang telah berhasil menyelesaikan program sarjananya di Yogyakarta ini kemudian masuk dan terpilih bersama 40 pelajar internasional dari 21 institusi dan 23 negara yang sedang menempuh pendidikan di Brisbane, Australia.

Dalam penuturannya, Cezia mengatakan, pemilihan dilakukan oleh The Lord Mayor of Brisbane atau Walikota Brisbane, Adrian Schrinner. Pelantikan ke-40 pelajar telah dilakukan 30 April 2020 lalu.

Terpilihnya ia menjadi salah satu ambasador melalui beberapa proses melalui beberapa tahapan seleksi yang dimulai dari tahap Administrasi, Photo/Video Publication, dan Interview. “Puji Tuhan, saya lolos seleksi dan terpilih menjadi salah satu dari ke-40 Ambassadors,” katanya.

“Sebagai duta, tugasnya berbagi cerita tentang sekolah dan kehidupan di Brisbane – Australia,” kata Cezia, yang sudah setahun ini menempuh pendidikan Magister Bisnis di The University of Queensland. Cezia sendiri berasal dari Timika, Papua. Ia mengambil dua jurusan yaitu Innovasi dan Kewirausahaan serta Manajemen Sumber Daya Manusia.

“Dengan ilmu yang saya miliki, nantinya, saya bertekad untuk turut serta berkontribusi dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi bangsa,” Ungkap Cezia.

“Brisbane menawarkan banyak peluang untuk memiliki pendidikan berkualitas tinggi, sekaligus meningkatkan kualitas diri,”.

Itulah alasan Cezia melanjutkan pendidikan masternya di Brisbane. Dan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di Australia tak lepas dari prestasi Cezia meraih salah satu beasiswa bergengsi yaitu Australia Award Scholarship.

“Pendidikan adalah hal yang paling penting, saya percaya mimpi saya bagi kemajuan pendidikan di Papua perlahan akan terwujud bagi Bumi Cenderawasih,” tuturnya.

Diakhir wawancara, Cezia menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan perusahaan hingga ia dapat mengikuti kompetisi ini. Sebagai Putri Indonesia Berbakat 2013, ia berharap jejaknya dapat diikuti oleh teman-teman lainnya di Papua untuk mau terus belajar dan berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi Papua.

“Tantangan ke depan makin besar, Papua harus siap. Tidak ada cara lain yang dapat dilakukan selain melakukan perubahan secara signifikan untuk menjadi lebih baik, dimulai dari diri kita sendiri,” ujar Cezia menutup wawancara.(BN-08)

banner 300600

Pos terkait

Tinggalkan Balasan