Tambang Emas Gunung Botak |
Ambon, Bedah Nusantara.com : Sejumlah investor asing sedang melakukan eksplorasi potensi emas di Kabupaten Buru Selatan, Provinsi Maluku, guna mengetahui deposit logam mulia tersebut.
“Ada investor asing di antara 16 perusahaan yang mengajukan izin untuk melakukan eksplorasi potensi emas di Buru Selatan,” kata Bupati setempat, Tagop Sudarso Soulissa, di Ambon, Rabu (25/6).
Pengajuan eksplorasi itu setelah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merekomendasikan izin wilayah penambangan (WP) emas di Buru Selatan, beberapa waktu lalu.
“Jadi silakan melakukan eksplorasi dengan kewajiban memenuhi ketentuan perundang – undangan, terutama memelihara kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan sebagaimana penambangan emas di kawasan Gunung Botak, Kabupaten Buru,” ujarnya.
Sejumlah perusahaan pertambangan asing menjalin kerja sama dengan swasta nasional guna melakukan eksplorasi emas di Buru Selatan antara lain berasal dari Korea Selatan dan Tiongkok.
“Dari data awal eksplorasi, mereka menyatakan keinginannya untuk mengeksploitasi emas di Buru Selatan,” kata Tagop.
Dia menyatakan, survei awal dilakukan sejumlah lembaga diketahui bahwa potensi emas di Buru Selatan berada di 101 titik yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten ini.
“Kami memang membutuhkan investor untuk mengelola potensi tambang tersebut. Namun, harus sesuai ketentuan perundang – undangan, termasuk perlunya mendapatkan persetujuan DPRD Buru Selatan,” tegas Tagop.
Kandungan emas di Pulau Buru ditemukan sejak awal tahun 2012. Emas pertama kali ditemukan di kawasan perbukitan di Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru, Maluku.
Penemuan emas memicu kedatangan ribuan penambang emas tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, sehingga memicu terjadinya pertikaian yang menewaskan pekerja maupun masyarakat setempat.
Begitu pun, ancaman pencemaran lingkungan dengan dimanfaatkannya merkuri.
Pemprov Maluku melalui kerja sama dengan Kodam XVI/Pattimura, Polda Maluku dan Pemkab Buru sebenarnya telah menutup aktivitas penambangan emas di kawasan Gunung Botak pada 5 Desember 2012. (BN-05)