Bugis: Kunjungan Widya Ismail Kiranya dapat Mewujudkan Impian Masyarakat Kilmuri

Maluku, Bedahnusantara.com: Masyarakat Kilmuri sampai saat ini masih terperangkap dalam lanskap rimba di ujung timur Pulau Seram. Di depannya (selatan), dikurung oleh Laut Banda yang pada musim tertentu tidak bersahabat untuk dilayari.

save kilmuri
Bugis: Kunjungan Widya Ismail
Kiranya dapat Mewujudkan Impian Masyarakat Kilmuri



Mereka terisolir dari akses transportasi (jalan raya), tidak punya pelabuhan laut, tertutup dari jaringan telekomunikasi, dan belum ada jaringan listrik PLN yang masuk menerangi desa-desa dan dusun di Kilmuri dari kegelapan. 

Sejumlah pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan #SaveKilmuri lantas menggalang dukungan dan menuntut keadilan dari pemerintah. 

Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-72 tanggal 17 Agustus 2017, mereka mengembalikan bendera Merah-Putih kepada pemerintah setempat, karena merasa Negara tidak hadir di Kilmuri.

Gerakan #SaveKilmuri pun turun jalan menggelar aksi demonstrasi, mulai dari Kantor Bupati, Kantor DPRD kabupaten dan provinsi, sampai berdemonstrasi di depan Kantor Gubernur di Ambon. 

Gerakan ini semakin populer dan viral karena mereka memanfaatkan media sosial untuk kampanye aksi mereka.

Tahun 2017 pula, gubernur pada periode itu akhirnya berkunjung ke Kilmuri. Di hadapan masyarakat, dia berjanji akan membangun Kilmuri dan membuka keterisolasian di sana. Pembangunan akan dimulai tahun 2018. Sayangnya, janji itu tidak pernah ia tunaikan.

“Kami berharap sekali kunjungan Ibu Widya dan Pak Gubernur ke Kilmuri nanti bisa menjawab harapan masyarakat. Sudah lama masyarakat Kilmuri terisolasi dan berharap perhatian,” kata Usman Bugis, salah satu inisiator #SaveKilmuri.

Menurutnya, Widya Ismail, yang adalah sosok istri dari orang nomor satu di Maluku ini, dan beliau setidaknya telah memberi banyak inspirasi. Kehadirannya telah menjawab harapan banyak orang. 

” Di balik rutinitasnya sebagai istri Gubernur dan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, bahkan sebagai ibu rumah tangga yang masih mengurusi tiga anaknya, dia memilih jalan pengabdian yang sedikit berbeda dari kebanyakan istri pejabat,” Ujarnya bangga.

Ia terasa bahagia menyibukkan diri dengan turun langsung ke desa-desa locus stunting di daerah pulau-pulau dan terpencil, untuk menyentuh dan mengajak langsung masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. 

” Sikap rendah hati, peduli terhadap sesama yang tinggi, menjadi panggilan jiwanya untuk selalu berada di tengah-tengah masyarakat. Paling tidak, kehadiran Widya di daerah-daerah yang jarang tersentuh itu adalah bukti pedulinya dia sebagai ibunya orang Maluku. Widya kini menjadi energi positif bagi banyak orang untuk berbuat kebaikan,” Tandasnya. (BN-04)

banner 300600

Pos terkait

Tinggalkan Balasan